Determinan Faktor Risiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita
Kejadian Stunting Pada Balita
Abstract
Balita pendek (stunting) kegagalan balita dalam mencapai pertumbuhan optimal. Pravelensi stunting di Kabupaten Banyuasin selama periode tahun 2020-2022, tahun 2020 sebanyak 5.419 dengan pravelensi 10,02 persen, tahun 2021 sebanyak 3.510 dengan pravelensi 6,31 persen, dan tahun 2022 sebanyak 2.167 dengan pravelensi 3,96. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik yang bersifat kuantitatif Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah variabel dependen kejadian stunting pada balita dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dengan pendekatan kohort reprospektif, yaitu suatu penelitian kohort yang berusaha melihat ke belakang (backward looking). Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin dan dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2023. Sampel yang digunakan sebanyak 90 responden balita yang tercatat di Puskesmas Sukajadi Kelurahan Sukajadi Kabupaten Banyuasin. Analisis data univariat dan bivariat. Hasil penelitian pada kejadian stunting yang memiliki hubungan dengan sanitasi air bersih p-value = 0,000 dengan nilai OR 56,778. Prilaku orang tua perokok p-value = 0,001 dengan nilai OR 19,091. Ibu hamil dengan riwayat KEK p-value = 0,001 dengan nilai OR 17,857. Berdasarkan hasil penelitian ini masih terdapat hubungan bermakna antara sanitasi air bersih, Prilaku orang tua perokokdan Ibu hamil dengan riwayat KEK dengan kejadian stunting.