Pengaruh Pemberian ASI Ekslusif Terhadap Fisiologi Siklus Menstruasi Pada Ibu Menyusui Setelah Masa Nifas
Abstrak
Kesehatan ibu mengacu pada kesehatan wanita selama kehamilan, persalinan, dan periode pascanatal. Selama enam tahun terakhir, terjadi lonjakan pemberian ASI Ekslusif di Indonesia dari 52% pada tahun 2017 menjadi 68% pada tahun 2023. Menstruasi setelah masa nifas dapat berbeda-beda dari menstruasi sebelum hamil, baik dalam hal lamanya menstruasi, pola, dan jumlah darah yang keluar. ASI Ekslusif masih dirasa kurang efektif untuk mencegah kehamilan, meski disebut dengan alat kontrasespsi alami. Masih banyak ditemukan ibu yang melaksanakan ASI ekslusif ternyata tiga atau empat bulan kemudian hamil kembali. Kadar hormon prolaktin yang tinggi dapat menghambat siklus mentruasi. Hal ini disebabkan kadar prolaktin yang tinggi dapat menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron. Hal ini dapat menyebabkan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium ) terganggu atau terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI ekslusif terhadap fisiologi siklus menstruasi pada ibu menyusui setelah masa nifas di PMB Yuli Bahriah Kertapati. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PMB Yuli Bahriah Kertapati tahun 2024. Penelitian dilaksanakan pada bulan 14 September – 20 Oktober 2024. Sampel dalam penelitian ini berjumah 27 orang yaitu semua ibu yang memberi ASI Ekslusif yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil dalam penelitian ini adalah ibu yang telah memberikan ASI Ekslusif dengan efektif dan mengalami fisiologi siklus mentruasi yang teratur sebanyak 1 orang ibu (3,7%). Ibu yang memberikan ASI Ekslusif secara efektif dan mengalami fisiologi menstruasi yang tidak teratur sebanyak 23 orang ibu (85,2%). Sedangkan ibu yang tergolong memberikan ASI Ekslusif yang tidak efektif dan mengalami fisiologi siklus menstruasi yang teratur sebanyak 3 orang ibu ((11,1%). Ibu yang memberikan ASI Ekslusif yang tidak efektif dan mengalami fisiologi siklus menstruasi yang tidak teratur dalam penelitian ini berjumlah 0 orang ibu (0%). Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value = 0,000. Ini berarti p value 0,000 < α =0,05 yang artinya bahwa Ha diterima yang berarti ada pengaruh antara pemberian ASI ekslusif dengan fisiologi siklus menstruasi pada ibu menyusui setelah masa nifas di PMB Yuli Bahriah Kertapati tahun 2024. Ibu yang menyusui secara ekslusif dan efektif akan mengalami fisiologi siklus menstruasi yang tidak teratur.
Kata Kunci : Pemberian ASI ekslusif, siklus menstruasi, hormon prolaktin