Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Mengenai Manajemen Sindrom Premenstruasi dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri
Abstrak
PMS adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang muncul sebelum menstruasi, seperti nyeri payudara, sakit kepala, perubahan mood, dan kelelahan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari remaja putri (Fauziah dkk, 2023). Secara global, sekitar 20–40% individu yang mengalami menstruasi mengalami gejala PMS, dengan 2–8% di antaranya mengalami bentuk yang lebih parah, yaitu Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi pendidikan kesehatan mengenai manajemen PMS dalam meningkatkan pengetahuan remaja putri di Palembang. Penelitian ini termasuk dalam jenis quasi experiment tanpa kelompok kontrol, dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah total populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 41 siswi dari kelas VII dan VIII di SMP Negeri 6 Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2025. Pengujian dilakukan menggunakan T-test berpasangan (dependent T-test) dengan bantuan perangkat lunak statistik. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji statistik menunjukkan nilai p sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi α = 0,05 (p < α), yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan dalam tingkat pengetahuan siswi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan siswi dalam mengatasi sindrom pramenstruasi (PMS). Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata skor pengetahuan dari 7,04 sebelum intervensi menjadi 10,63 setelah intervensi, serta nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan perbedaan signifikan. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan, hampir setengah dari siswi belum memahami cara mengatasi PMS, namun setelah intervensi, sebagian besar siswi telah menunjukkan peningkatan pemahaman.